MAKALAH SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI
KONSEP DASAR DAN GOUT (ASAM URAT)
Oleh :
ANDAN TRI
WICAKSANA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjalanan sejarah
bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia terbukti
sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu negara-bangsa.
Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia
yang sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh berbagai faktor. Salah satu
faktor yang sangat esensial adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi.
Permintaan pangan yang
tumbuh lebih cepat dari produksinya akan terus berlanjut. Akibatnya, akan
terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan produksi pangan domestik yang makin
lebar. Penyebab utama kesenjangan itu adalah adanya pertumbuhan penduduk yang
masih relatif tinggi, dengan jumlah besar dan penyebaran yang tidak merata.
Dampak
lain dari masalah kependudukan ini adalah meningkatnya kompetisi pemanfaatan
sumber daya lahan dan air disertai dengan penurunan kualitas sumber daya
tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kapasitas produksi pangan nasional dapat
terhambat pertumbuhannya.
Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.1
Asam urat (AU) telah diidentifikasi lebih dari 2 abad yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama beberapa tahun hiperurisemia telah diidentifikasi bersama-sama atau dianggap sama dengan gout, namun sekarang AU telah diidentifikasi sebagai marker untuk sejumlah kelainan metabolik dan hemodinamik.
Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.1
Asam urat (AU) telah diidentifikasi lebih dari 2 abad yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama beberapa tahun hiperurisemia telah diidentifikasi bersama-sama atau dianggap sama dengan gout, namun sekarang AU telah diidentifikasi sebagai marker untuk sejumlah kelainan metabolik dan hemodinamik.
Salah
satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah penyakit
asam urat. Asam Urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan,
orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini. Sebenarnya,
seperti apa penyakit ini? Apa saja definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi
klinis, patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaa
medis, penatalaksanaan keperawatan dan komplikasi. Berikut kita akan
membahasnya.
B.
Tujuan dan
Manfaat
I.
Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat
mengetahui konsep dasar GOUT (Asam Urat)
II.
Tujuan Khusus
1. Untuk Mengetahui Pengertian
1. Untuk Mengetahui Pengertian
2.
Untuk mengetahui Etiologi
3.
Mengetahui Klasifikasi
4.
Untuk mengetahui Manifestasi Klinis
5.
Mengetahui Patofisiologi
6.
Untuk mengetahui Pemeriksaan Fisik
7.
Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang
8.
Untuk mengetahui Penatalaksanaan Medis
9.
Untuk mengetahui Penatalaksanaan keperawatan
10. Untuk mengetahui
Komplikasi
III.
Manfaat
1.
Sebagai bahan informasi mahasiswa tentang konsep dasar
GOUT (Asam Urat)
2.
Sebagai bahan masukan bagi lahan praktik untuk lebih
meningkatkan mutu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pirai atau gout adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai
akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah
(hiperurisemia).
B.
Etiologi
Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.
Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :
Pembentukan asam urat yang berlebih.
• Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
• Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit lain, seperti leukemia.
Kurang asam urat melalui ginjal.
• Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat. Penyabab tidak diketahui
• Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik..
Klasifikasi
Gout mempunyai empat
peringkat yang nyata, yaitu:
Ø Asimptomatik
Ø Akut
Ø Interkritikal
Ø Kronik
Dalam
peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric plasma bertambah, tetapi tanpa
sebarang gejala. Serangan gout menandakan peringkat kedua (Akut). Serangan-
serangan yang tidak parah biasanya hilang dengan cepat, manakala serangan-
serangan yang pernah berlangsung beberapa hari atau juga beberapa minggu.
Selepas
serangan pertama, pesakit itu masuk peringkat interkritikal atau jarak waktu
yang bebas daripada gejala. Periode ini mungkin berlangsung selama beberapa
bulan tau juga tahun. Kebanyakan pesakit
gout mengalami serangan kedua dalam enam bulan hingga 2 tahun serangan pertama.
Pada
tingkat terakhir (kronis), seranagn- serangan gout menjadi sering dan
poliartikular, yaitu serangan itu melibatkan banyak sendi pada tiap waktu.
Tofus- tofus juga tersedia didalam banyak sendi. Dalam kasus gout kronis yang
sudah parah, kerusakan ginjal, hypertensi dan karang ginjal dapat juga terjadi.
D.
Manisfestasi klinis
Gejala awal dari artritis gout
adalah panas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan
tiba-tiba. Persendian yang sering terkena adalah persendian kecil pada basis
dari ibu jari kaki. Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan
kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Pada serangan akut
penderita gout dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya
bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring
berjalannya waktu serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih
lama.
Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal.
Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal.
Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
E.Patofisiologi
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3
tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini
penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan
menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang,
maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak
menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita
terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan
sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh
menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau
diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
Banyak faktor yang
berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah diketahui
peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout
akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.
1. Presipitasi kristal monosodium urat.
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para- artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.
2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.
1. Presipitasi kristal monosodium urat.
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para- artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.
2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.
3. Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.
4. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.
5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.
4. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.
5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.
F.Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan :
- Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
- Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
- Laporan episode serangan gout
- Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
- Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
- Laporan episode serangan gout
G.Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan lab yang dilakukan pada penderita gout
didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >6 mg% ). Kadar asam
urat normal dalam serum pria 8 mg% dan pada wanita 7mg%. Sampai saat ini,
pemeriksaan kadar asam urat terbaik dilakukan dengan cara enzimatik.
Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dan LED yang meninggi sedikit.
Kadar asam urat dalam urin juga tinggi
(500mg%/liter per 24jam). Pemeriksaan radiografi pada serangan artritis gout
pertama adalah non spesifik. Kelainan utama radiografi pada long standing
adalah inflamasi asimetri, arthritis erosive yang kadang-kadang disertai nodul
jaringan lunak.
H.
Penatakalaksanaan Medis
·
Fase akut.
Obat yang digunakan :
Obat yang digunakan :
1.Colchicine
(0,6 mg)
Kolkisin adalah suatu agen anti
radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangangout akut, dan unluk
mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini jugadapat digunakan
sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5mg setiap
jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata
dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang
hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus
dihentikan.
2.Fenilbutazon.
Fenilbutazon, suatu agen anti
radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena
fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi
pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
3.Indometasin
( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
·
Pengobatan jangka panjang terhadap
hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.
1. Golongan urikosurik
- Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam serum.
- Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.
- Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
- Benzbromaron.
2. Inhibitor xantin (alopurinol).
Adalah
suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi
xantin, dan konversi xantin menjadi asam urat.
·
Dilakukan pembedahan
jika
ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu
besar.
·
Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang
atau terapi pencegahan seperti:
Alopurinol dapat mengurangi
pembentukan asamb urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam
urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen
urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus
ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar
asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
I.
Penatalaksanaan
Keperawatan
a. Diet
rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak minum.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak minum.
b. Tirah
baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
J.
Komplikasi
1. Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal
adalah radang sendi (gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia asam
urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupun jaringan ikat longgar.
Meskipun hiperurisemia merupakan faktor resiko timbulnya gout, namun, hubungan
secara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum jelas.
Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat serum yang
normal. Akan tetapi, banyak pasien dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan
atritis gout.
Gejala klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu,
hiperurisemia tak bergejala, serangan akut gout, gejala antara(intercritical),
serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah
nyeri sendi yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak, memerah,
hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga dapat disertai demam yang
ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali.
Namun pada mereka yang tidak
diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-10
hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa
nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan
terasa terus menerus sehingga sangat mengganggu.
Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain
dari ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali terkena.
Persendian ini merupakan bagian yang umumnya terkena karena temperaturnya lebih
rendah dari suhu tubuh dan kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma
pada ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada persendian yang
menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutin menyebabkan
cairan masuk ke sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari
celah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.
Serangan gout akut berikutnya biasanya makin
bertambah sesuai dengan waktu. Sekitar 60% pasien mengalami serangan akut kedua
dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalami serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya
sekitar 7% pasien yang tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10 tahun.
Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk
tofi. Tofi adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk di
jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat dari hiperurisemia. Komplikasi
dari tofi berupa nyeri, kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan
sendi dan sindrom penekanan saraf.
2. Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal
Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa
batu ginjal, gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal
terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat
meningkat pada suasana pH urin yang basa. Sebaliknya, pada suasana urin yang
asam, kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu.
Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan
asam urat akan bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai
hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi tumor.
Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus
koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka
panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah
ini adalah sebagai berikut :
a. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA.
b. Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
c. Gejala Asam Urat seperti ; kesemutan dan linu, nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
a. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA.
b. Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
c. Gejala Asam Urat seperti ; kesemutan dan linu, nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
B.
Saran
Demikianlah makalah ini
dibuat agar mahasiswa dapat mempelajari tentang konsep dasar GOUT (Asam Urat).
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Brunner & suddath. Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 2001.
Ø Price, Sylvia Anderson. Patologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. EGC. 1990
Ø Soeparman. Waspadji, Sarwono. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta. 1998
Ø http://herbalmedicine.wordpress.com/makanan-sehat-asam-urat.html
Ø http://demediapustaka.com/2008021442/Berita/7-Prinsip-Diet-Penderita-Asam-Urat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar