KASUS 3
Tn. S mengeluh telinga kanan sering berdenging,
perasaan penuh di bagian dalam telinga. Beberapa bulan ini sering terbangun
dari tidur karena merasa berputar (vertigo) selama kira-kira 30 menit dan
hilang sendiri, tetapi saat vertigo sampai mual dan muntah. Hasil pemeriksaan
Weber suara hanya terdengar pada telinga kiri, auditorium menunjukkan adanya
sensorineural hearing loss.
PEMBAHASAN
Data subyektif:
- mengeluh
telinga kanan sering berdenging
- perasaan
penuh di bagian dalam telinga.
- Beberapa bulan ini sering terbangun dari tidur karena
merasa berputar (vertigo) selama kira-kira 30 menit dan hilang sendiri
- saat
vertigo sampai mual dan muntah.
Data Obyektif
- Hasil
pemeriksaan Weber suara hanya terdengar pada telinga kiri
- auditorium
menunjukkan adanya sensorineural hearing loss.
Dari data di atas kami menyimpulkan bahwa Tn. Sukarto
menderita penyakit meniere.
Pengertian
Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari
serangan vertigo, tinnitus, dan berkurangnya pendengaran secara progresif.
Pengertian vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang
artinya memutar. Pengertian vertigo adalah : sensasi gerakan atau rasa gerak
dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama
dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh Vertigo mungkin
bukan hanya terdiri dari satu gejala pusing saja, melainkan kumpulan gejala
atau sindrom yang terdiri dari gejala somatik (nistagmus, unstable), otonomik
(pucat, peluh dingin, mual, muntah) dan pusing.
Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan
selalu mendengar bunyi, namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber
bunyi tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri, meski demikian
tinnitus hanya merupakan gejala, bukan penyakit, sehingga harus di ketahui
penyebabnya.
Penyebab
Penyebab penyakit Meniere tidak diketahui namun terdapat
berbagai teori, termasuk pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran
darah yang menuju ke labirin, gangguan elektrolit dalam cairan labirin, reaksi
alergi, dan gangguan autoimun.
Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana
terjadi ketidakseimbangan cairan telinga tengah yang abnormal yang disebabkan
oleh malapsorbsi dalam sakus endolimfatikus. Namun, ada bukti menunjukkan bahwa
banyak orang yang menderita penyakit Meniere mengalami sumbatan pada duktus
endolimfatikus. Apapun penyebabnya, selalu terjadi hidrops endolimfatikus, yang
merupakan pelebaran ruang endolimfatikus. Baik peningkatan tekanan dalam sistem
ataupun ruptur membran telinga dalam dapat terjadi dan menimbulkan gejala
Meniere.
Patoflow

Patofisiologi Keperawatan Miniere Disease
Manifestasi Klinis
ü Gejalanya berupa seangan vertigo tak tertahankan
episodic yang sering disertai mual dan/atau muntah, yang berlangsung
selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan.
ü Secara periodik, penderita merasakan telinganya
penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam telinga.
ü Kehilangan pendengaan sensorineural progresif dan
fluktuatif.Tinnitus bisa menetap atau hilang-timbul dan semakin memburuk
sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo.
ü Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya
menyerang 1 telinga dan pada 10-15% penderita, penyakit ini menyerang kedua
telinga.
Tipe
a. Penyakit Meniere vestibular
Penyakit Meniere vestibular ditandai dengan adanya vertigo
episodic sehubungan dengan tekanan dalam telinga tanpa gejala koklear.
Tanda dan gejala:
- Vertigo
hanya bersifat episodic
- Penurunan
respons vestibuler atau tak ada respons total pada telinga yang sakit
- Tak
ada gejala koklear
- Tak
ada kehilangan pendengaran objektif
- Kelak
dapat mengalami gejala dan tanda koklear
b. Penyakit Meniere klasik
Tanda dan gejala:
- Mengeluh
vertigo
- Kehilangan
pendengaran sensorineural berfluktuasi
- tinitus
- Penyakit
Meniere koklea
c. Penyakit Meniere koklea
Penyakit Meniere koklea dikenali dengan adanya kehilangan
pendengaran sensorineural progresif sehubungan dengan tnitus dan tekanan dalam
telinga tanpa temuan atau gejala vestibuler.
Tanda dan gejala:
- Kehilangan
pendengaran berfluktuasi
- Tekanan
atau rasa penuh aural
- Tinnitus
- Kehilangan
pendengaran terlihat pada hasil uji
- Tak
ada vertigo
- Uji
labirin vestibuler normal
- Kelak
akan menderita gejala dan tanda vestibuler
Evaluasi Diagnostik
- Pemeriksaan
fisik biasanya normal kecuali pada evaluasi nervus cranial ke VIII.
Garputala (uji weber) akan menunjukkan lateralisasi ke sisi berlawanan
dengan sisi yang mengalami kehilangan pendengaran (sisi yang terkena
penyakit Meniere).
- Audiogram
biasanya menunjukkan kehilangan pendengaran sensorineural pada telinga
yang sakit. Kadang audiogram dehidrasi dilakukan di mana pasien diminta
meminum zat penyebab dehidrasi, seperti gliserol atau urea, yang secara
teoritis dapat menurunkan jumlah hidrops endolimfe.
- Elektrokokleografi
menunjukkan abnormalitas pada 60% pasien yang menderita penyakit meniere.
- Elektronistagmogram
bisa normal atau menunjukkan penurunan respons vestibuler.
- CT
scan atau MRI kepala
- Elektroensefalografi
- Stimulasi
kalorik
Penatalaksanaan
- Diet
Banyak pasien dapat mengontrol gejala dengan mematuhi diet
rendah garam (2000 mg/hari). Jumlah natrium merupaka salah satu faktor yang
mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan ciran dapat
memutuskan keseimbangan halus antara endolimfe dan perilimfe di dalam telinga
dalam.
Garam Natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan
atau ditambahkan kemudian pada waktu memasak atau mengolah. Makanan berasal
dari hewan biasanya lebih banyak mengandung garam Natrium daripada makanan
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya
berupa ikatan : natrium Chlorida atau garam dapur, Mono Sadium Glumat atau
vetsin, Natrium Bikarbonat atau soda kue, Natrium Benzoat atau senyawa yang
digunakan untuk mengawetkan daging seperti cornet beef.
Makanan yang diperbolehkan adalah:
1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam
natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuh, seperti :
• Beras, kentang, ubi, mie tawar, maezena, hunkwee, terigu, gula pasir.
• Kacang-kacangan dan hasil oleh kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
• Minyak goreng, margarin tanpa garam
• Sayuran dan buah-buahan
• Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sereh, cuka.
• Beras, kentang, ubi, mie tawar, maezena, hunkwee, terigu, gula pasir.
• Kacang-kacangan dan hasil oleh kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
• Minyak goreng, margarin tanpa garam
• Sayuran dan buah-buahan
• Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sereh, cuka.
2. Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas
3. Minuman seperti the, sirup, sari buah.
Makanan yang perlu dibatasi:
1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam Natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti :
• Roti biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
• Dendeng, abon, corned beef, daging asap, bacon, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asing, telur pindang.
• Keju, Keju kacang tanah (pindakas).
• Margarin, mentega.
• Acar, asinan sayuran dalam kaleng.
• Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.
• Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, taoco, tomato ketcup.
2. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium. Sebaiknya bahan makanan ini dihindarkan.
1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam Natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti :
• Roti biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
• Dendeng, abon, corned beef, daging asap, bacon, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asing, telur pindang.
• Keju, Keju kacang tanah (pindakas).
• Margarin, mentega.
• Acar, asinan sayuran dalam kaleng.
• Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.
• Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, taoco, tomato ketcup.
2. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium. Sebaiknya bahan makanan ini dihindarkan.
Kafein dan nikotin merupakan stimulan vasoaktif, dan
menghindari kedua zat tersebut dapat mengurangi gejala. Ada kepercayaan bahwa
serangan vertigo dipicu oleh reaksi alergi terhadap ragi dalam alkohol dan
bukan karena alkoholnya.
- Farmakologis
Tindakan pengobatan untuk vertigo terdiri atas antihistamin,
seperti meklizin (antivert), yang menekan sistem vestibuler. Tranquilizer
seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut untuk membantu
mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak digunakan sebagai
pengobatan jangka panjang. Antiemetik seperti supositoria prometazin
(phenergan) tidak hanya mengurangi mual dan muntah tapi juga vertigo karena
efek antihistaminnya. Diuretik seperti Dyazide atau hidroklortiazid kadang
dapat membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan menurunkan tekanan
dalam sistem endolimfe. Pasien harus diingatkan untuk makan-makanan yang
mengandung kalium, seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika menggunakan diuretik
yang menyebabkan kehilangan kalium.
- Penatalaksanaan
Bedah
Dekompresi sakus endolimfatikus atau pintasan secara
teoritis akan menyeimbangkan tekanan dalam ruangan endolimfe. Pirau atau drain
dipasang di dalam sakus endolimfatikus melalui insisi postaurikuler.
Obat ortotoksik, seperti streptomisisn atau gentamisisn,
dapat diberikan kepada pasien dengan injeksi sistemik atau infus ke telinga
tengah dan dalam.
Prosedur labirinektomi dengan pendekatan transkanal dan
transmastoid juga berhasil sekitar 85% dalam menghilangkan vertigo, namun
fungsi auditorius telinga dalam juga hancur.
Pemotongan nervus nervus vestibularis memberikan jaminan
tertinggi sekitar 98% dalam menghilngkan serangan vertigo. Dapat dilakukan
translabirin (melali mekanisme pendengaran) atau dengan cara yang dapat
mempertahankan pendengaran (suboksipital atau fosa kranialis medial),
bergantung pada derajat hilangnya pendengaran. Pemotongan saraf sebenarnya
mencegah otak menerima masukan dari kanalis semisirkularis.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data Subyektif:
- mengeluh
telinga kanan sering berdenging
- perasaan
penuh di bagian dalam telinga.
- Beberapa
bulan ini sering terbangun dari tidur karena merasa berputar (vertigo)
selama kira-kira 30 menit dan hilang sendiri
- saat
vertigo sampai mual dan muntah.
Data Obyektif:
- Hasil
pemeriksaan Weber suara hanya terdengar pada telinga kiri
- auditorium
menunjukkan adanya sensorineural hearing loss.
Analisa Data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
1
|
Data
subjektik:
Data Obyektif:
|
Gangguan
pendengaran
|
Gangguan
pola tidur
|
2
|
Data
subjektik:
Data Obyektif:
-
|
Mual
dan muntah
|
Resiko
kekurangan volume cairan
|
B. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan
pola tidur b.d gangguan pendengaran
- Resiko
kekurangan cairan b.d mual dan muntah
C. Rencana Tindakan Keperawatan
- Gangguan
pola tidur b.d gangguan pendengaran
Tujuan:
Gangguan pola tidur dapat teratasi
Kriteria Hasil
- klien tidak terbangun di malam hari
- Klien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak
Intervensi
- Kaji
tingkat kesulitan tidur
Rasional: Membantu menentukan pengobatan atau intervensi
selanjutnya
- Anjurkan
klien untuk beradaptasi dengan gangguan tersebut
Rasional:perlu di jelaskan bahwa gangguat tersebut sulit di
tanangi, sehingga pasien di anjurkan untuk beradaptasi dengan keadaan tersebut,
karena penggunaan obat penenang juga tidak terlalu baik dan hanya dapat di
gunakan dalam waktu singkat.
- Arahkan
dengan melakukan rela,ksasi, contoh: mendengarkan musik
Rasional: Tehnik relaksasi dapat membantu mengalihkan
perhatian terhadap tinnitus
- Kolaborasi
dalam pemberian obat untuk vertigo
Antihistamin, seperti meklizin
Tranquilizer, seperti diazepam
Rasional
Menekan sistem vestibular
Digunakan pada kasus akut untuk membantu mengontrol vertigo
- Kolaborasi
dalam pemberian obat penenang/ obat tidur
Rasional: membantu memenuhi kebutuhan istirahan
- Resiko
kekurangan cairan b.d mual dan muntah
Tujuan:
Kebutuhan cairan tubuh dapat terjaga
Kriteria hasil:
-
Elektrolit tubuh dalam batas normal
- Mual
dan muntah tidak terjadi
-
Membran mukosa lembab
-
Turgor kulit elastis
-
Tidak tampak lemas
Intervensi
- Kaji
atau minta pasien mengkaji masukan dan haluaran (termasuk emesis, tinja
cair, urin dan diaforesis). Pantau hasil lab
Rasional:
Pencatatan yang akurat merupakan dasar untuk penggantian
cairan.
- Kaji
indikator dehidrasi, termasuk tekanan darah (ortostatik), denyut nadi,
turgor kulit, membran mukosa, dan tingkat kesadaran.
Rasional: pengenalan segera adanya dehidrasi memungkinkan
intervensi segera
- Dorong
konsumsi cairan oral sesuai toleransi, hindari minuman yang mengandung
kafein(stimulasi vestibular)
Rasional: penggantian cairan oral harus di mulai sesegera
mungkin untuk mengganti kehilangan. Kafein dapat meningkatkan diare.
- Kolaborasi
pemberian obat
-
Antiemetik, seperti supositoria prometazin (phenergan)
-
Antidiare
Rasional
-
Mengurangi mual dan muntah, mengurangi kehlangan cairan dan memperbiki masukan
per oral
-
Menurunkan motilitas usus dan kehilangan cairan.
Diposting : Zhiyya Urrahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar